Retreat dan LDKS adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswi SMP-SNA Gracia pada tanggal 22-24 September 2016 yang berlokasi di Villa daerah Prigen, Jawa Timur. Kegiatan ini terlaksana dengan tujuan untuk memupuk kerohanian dan kiwa kepemimpinan dari siswa-siswi. Retreat dan LDKS menjadi salah satu sarana kegiatan untuk melatih siswa-siswi agar hidup mandiri dan lebih memiliki kepekaan sebagai seorang pemimpin, yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Kegiatan ini diawali dengan doa bersama sebelum berangkat. Sesampainya disana, mereka diberi pelatihan "melipat baju", pelatihan ini berguna bagi mereka agar dapat mengatur barang bawaan mereka bila ingin melakukan perjalanan jauh, Setelah mendapat pelatihan tersebut, mereka dipersilahkan untuk menempati kamar yang telah diatur oleh panitia. Sebelumnya mereka diberi pengarahan tentang peraturan yang berlaku selama kegiatan berlangsung. Tak lupa kata sambutan dari kepala SMA Gracia, ibu Fella Maya Ary Sophiyanti. Tak lama makanan yang telah dipersiapkan oleh bagian komsumsi telah siap untuk dimakan, siswa-siswi diperbolehkan makan dengan peralatan makan yang mereka bawa dari rumah. Setelah makan mereka dituntut untuk antri dan mencuci piring mereka sendiri, ini bertujuan agar mereka dapat mandiri dan tidak tergantung oleh orang lain. Pada hari pertama ini, mereka diberi materi tentang kerohanian mereka. Ini bertujuan agar mereka tetap bersama Tuhan dalam setiap kehidupan mereka. Sesi ini dilayani oleh seorang pembicara yang cukup dapat membawa siswa-siswi dalam hadirat Tuhan. Sesi dilanjutkan dengan mendoakan para siswa satu-persatu. Beberapa siswa sampai jatuh karena benar-benar merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Setelah berahkirnya sesi, mereka diperkenankan untuk istirahat agar tidak kelelahan esok harinya saat melakukan kegiatan kembali.
Hari kedua mereka disana, diawali dengan renungan dan doa di pagi hari, ini bertujan agar mereka dapat selalu mengawali hari dengan berdoa kepada Tuhan. Setelah melakukan renungan pagi, mereka melanjutkan dengan senam pagi yang dipimpin oleh Bapak/Ibu Guru. Sarapan pagi telah siap setelah mereka senam. Bagian konsumsi telah berjuang keras untuk mempersiapkan hidangan yang lezat dan tentunya sehat bagi siswa-siswi.. Setelah mengisi perut mereka langsung diminta untuk mandi dan mempersiapkan untuk sesi berikutnya. Sesi berikutnya adalah outbond, dalam sesi ini mereka dituntut agar dapar bekerja sebagai sebuah team yang dapat salang mempercayai. Ada 4 permainan terpisah dengan system rally dan 1 permainan gabungan. 4 permainan terpisah adalah, Cicak Gosong, One Direction, Water Tower dan Moving Ball. Cicak gosong mengajarkan mereka untuk dapat berani menghadapi tantangan dengan pengarahan pemimpin mereka. One Direction, mengajarkan bagaimana seorang pemimpin harus bias membagi tugas dan mengarahkan anggotanya untuk mencapai 1 tujuan. Water Tower, mengajarkan bagaimana sebuah tim harus memiliki kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan. Sedangkan Moving Ball mengajarkan mereka harus dapat memecahkan sebuah masalah dengan kompak. Dalam 4 permainan ini, sangat terlihat siapa yang dapat mempercayai, dipercaya, mengarahkan dan diarahkan. Hal-hal ini sangat penting dalam kehidupan berorganisasi mereka kelak. Permainan terakhir adalah permainan yang dilakukan bersama-sama adalah pemindahkan air dari sebuah wadah ke kantong plastik. Bukan hal yang mudah dilakukan tanpa persiapan sebelumnya dan tanpa alat bantuan apapun, jadi mereka harus menggunakan tangan mereka sendiri. Tujuan permainan terahkir adalah melihat semangat dan ke kompakan sebuah tim dalam mencari dan memecahkan masalah. Setelah mereka beroutbond ria, mereka dipersilahkan makan siang bersama. Setelahnya acara dilanjutkan dengan pelatihan baris berbaris. DIkomandoi oleh Ibu Paula dan Ibu Ratri serta didampingi Daniel Azarya yang adalah alumni dari SMA Gracia, kegiatan PBB berlangsung serius dan tegas. Siswa-siswi dilatih bagaimana harus melakukan baris-berbaris dengan baik dan benar. Kegiatan ini menanamkan jiwa kepemimpinan mereka agar dapat lebih disiplin. Kegiatan PBB-pun berkhir, dilanjutkan dengan sesi materi kepemimpinan yang dibawakan oleh Ibu Restu Wahjuningtyas selaku Kapala SMP Gracia. Sesi pada hari kedua diakhiri dengan refleksi oleh Bapak Bobby selaku bagian acara. Hari kedua-pun berakhir dengan terlelapnya siswa-siswi.
Hari ketiga diawali dengan doa seperti biasa, dilanjutkan dengan mempersiapkan kepulangan mereka. Membereskan barang bawaan mereka dan membersihkan Villa. Tak lama mereka diajak untuk melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan. Tepat pukul 11 siang, mereka bersama kembali pulang ke Surabaya. Dan berakhirlah serangkaian kegiatan Retreat dan LDKS Smp-Sma Gracia.
Sejak hari pertama mereka dituntut untuk hidup mandiri dengan tanpa menggunakan gadget. Handphone dan Tablet mereka di serahkan kepada Bapak/Ibu Guru, hal ini bertujuan agar mereka dapat berkumpul bersama tanpa sibuk dengan Handphone mereka sendiri. Jam tangan mereka pun dititipkan kepada Bapak/Ibu Guru, ini agar siswa-siswi tidak binggung memikirkan waktu selama kegiatan dan agar dapat mempercayai Bapak/Ibu Guru dalam hal managemen waktu mereka.
Kegiatan ini diikuti oleh Siswa-Siswi SMP-SMA Gracia didampingi oleh beberapa Bapak/Ibu Guru dan 2 alumni dari SMA Gracia, yaitu Daniel Azarya dan Musa Chsirtopher.
Dengan adanya alumni yang mengikuti kegiatan ini, dapat menjadi sebuah tolak ukur bagaimana harus menjadi pemimpin yang mandiri dan baik untuk rekan-rekannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar